Sunday, October 4, 2009

[FanFic]~DAISUKI~ Part 4 : detective, ojiisan???..........

pemeran~
april :april/ai/aichan(me)
chinen yuuri :chii/chinen/yuuri (adikku yg mecha kawai)
arioka daiki : daiki
Johnny : kakek daiki.
dhe : dhe-chan.
Yama, Yuto, Yuya : teman Chii
Ohno-san : tukang kebun

~ ~ ~ ~
Aku selesai kuliah lebih awal dari Chii. Aku menunggunya di bawah pohon di sebelah gedung kampus.

Ai :”oaaa…” ohno-san mengagetkanku. Oh bukan, aku yang kaget karena dia muncul tiba-tiba dari tanaman pagar itu dengan ekspresi wajah yang *tiiiittt*, ditambah lagi dia membawa gunting tanaman.

Ai :”Ohno-san, konnichiwa” sapaku.
Ohno-san :”konnichiwa” balasnya.
Ai :”ganbatte kudasai”
Ohno-san :”hai’ ganbarimasu”

Percakapan yang sangat singkat. Aku sampai bingung harus berkata apa lagi. Ohno-san pun melanjutkan pekerjaannya.

Terlalu lama menunggu Chii.

Ai :”aa’ orang itu lagi”, perhatianku teralihkan karena melihat Arioka-san di atap gedung kampus. Dia memegang tali tambang.

Aku segera menuju ke atap karena aku takut sesuatau yang buruk akan dilakukannya. Tapi aku tidak tahu tangga menuju atap itu. Akh, fikiranku menjadi kacau.

Aku mencari-cari, akhirnya aku menemukan tangga kecil.
Hal yang sangat melelahkan.
Menuju atap gedung. Gedung berlantai lima.
Tidak tahu kapan sampai.

Ai :”huft… sampai juga.”

Kulihat dia sedang melakukan sesuatu dengan tali tambang itu.
Diikatnya tali tambang tersebut ke pergelangan kaki tangki air.

Ai :”hmm.”, cukup lama kuperhatikan, karena aku masih capek menaiki tangga tadi.

Dia menoleh.

Arioka :”lihat apa??”

Ai :”ha?? Kau sedang apa?? Mencoba bunuh diri??” tanyaku tak sopan.

Arioka :”ahahhaa…”

Ai :”kau mau mencoba bunuh diri kan??”, tanyaku lagi karena dia tidak menjawab.
Arioka :”ia, oh tidak. Aku tidak mau bunuh diri. Kau orang yang tadi malam ke club kan??”

Ai :”bagaimana bisa tahu??” heranku.

Arioka :”aku melihatmu”

Ai :”yabaiii…. Jadi saat itu dia benar-benar ,melihatku”, dalam hatiku.

Arioka :”kenapa bengong??”

Ai :”Aa’ tidak. Kau bekerja disitu??”

Arioka :”ya, tapi tidak tetap. Hanya hobi.”

Ai :”hobi??”

Arioka :”ya, aku suka musik. Oh iia, perkenalkan namaku Arioka Daiki. Panggil Daiki.”

Ai :”Daiki?? Daiki… Daaa..iii….kiii…. daiii…”

Arioka :”jangan memainkan namaku, ahaha.”.

Suasana menjadi akrab.
Cuacanya sedang bagus.

Dia tidak menanyakan namaku.
Hm tidak penting.

Ada banyak pertanyaan dalam benakku tentang dia. Tapi ini bukan waktu yang tepat menanyakannya.

Ai :”tidak jadi bunuh diri??” memulai pembicaraan lagi.

Arioka :”kan sudah kubilang aku tidak mau bunuh diri.”

Ai :”aa’ gomen, wasureteta”

Arioka :”hahaha” , dia hanya tertawa.

Perasaan apa ini. Aku bisa bernafas dengan puas. Suasana yang indah.

Ai :”kyaaaaa~ chineeeeeennn….”

Karena hal itu aku melupakan Chii. Huh, dia mengalihkan duniaku.

Aku segera bergegas pergi tanpa menghiraukan daiki.

Daiki :”mau kemana????”

Ai :” maaf, aku harus pergi”

Daiki :”matte”, dia menghalangiku melewati jalan yang tadi.

Ai :”ha?”

Daiki :”lewat sini”, menunjuk tali tambang yg terulur ke bawah .

Ai :”ha??? ”

Karena aku sangat terburu-buru, aku memilih jalan yang ditawarkan daiki kepada ku.
Iniiii….
Seperti menuruni tebing.
Tinggi.
Hanya dengan tali tambang yang diikat dipergelangan kaki tangki air.

Jantungku berdetak kencang. Tapi aku harus bergegas. Aku tidak ingin Chii mengkhawatirkanku.

Ai :”yatta…”*berkeringat* sampai juga.

Aku bergegas lagi.

Aku melihat chii keluar .
Aku segera menghampirinya.
Tapi aku menghentikan langkahku dan bersembunyi di balik tembok.
Chii menghampiri seseorang. Chii memberikannya sarung tangan.

Ai :”aa’ wanita yang aku tabrak kemarin di club, dhe-chan.. sarung tangan?? Berarti…. Orang yang menabrakku waktu itu adalah orang yang memberikan Chii sarung tangan…dhe-chan??”

Aku mulai geram .
Aku tidak langsung menghampiri Chii.

Yama,Yuto dan Yuya menghampiri Chii.

Yuto :”Yuuri-kun, ntar malam belajar bareng yuk di rumah Yama”

Yuuri :”okey . tapi aku tidak tau rumah Yama.”

Yama :”nanti malam aku jemput. Ee, aku juga tidak tahu rumahmu.”

Yuya :”aku tau!!”

Yuuri :”heee… tahu?? Dari mana??”

Yuya :”rumah kita searah, jadi kadang aku melihatmu pulang bersama neechan mu.”

Yuuri :”hooohhh…”

Yuya :”anou… dia siapa??”, melirik dhe mencoba merayu.

Dhe merasa ilfil.

Tangan Yuto melayang ke kepala Yuya.

Yuto ikutan melirik dhe mencoba merayu jg.

Tangan Yama melayang ke kepala Yuto.

Dhe tersenyum.

Chii terlihat cemburu.

Aku tidak tahan dengan suasana itu.
Yama, Yuya dan Yuto pun pergi.

Aku masih bersembunyi. Ukyaaaa~ main detektifan lagi ne.

Daiki :”apa yang kau lakukan??” , tanyanya tiba-tiba dari belakangku.

Ai :”kau??”kagetku.

Daiki :” percobaanku berhasil.”

Ai :”percobaan apa??”

Daiki :”jalan singkat ke bawah” *jelek banget bahasanya*

Ai :”heeee???” yang tadi itu?? Jadi..jadi..belum pernah dicoba sebelumnya??

Daiki :”that’s rite ” , jawabnya enteng dengan tampang tak berdosa.

Akupun semakin geram karena dijadikannya kelinci percobaan.

Ai :”bagaimana kalau gagal??” tanyaku kesal sambil mengeluarkan taring yang biasa aku keluarkan setiap malam *nanjatte*

Daiki :”tidak terjadi apa-apa kan??”

Ai :”ia, tapi kenapa aku yang dikorbankan??” tanyaku ngotot ampe melotot.

Daiki :”darurat, hehe”

Ai :”oh” , menandakan aku setuju dengan perkataannya.

Memang darurat.

Chii dan Dhe pergi, tidak tahu kemana. Aku mengikutinya.

Daiki mengikuti. Aku tidak menghiraukannya.

Di taman.

No!!

Sarung tangan itu lagi.

Beraninya Dhe menggoda Chii. Padahal Chii tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya.

No!! Chii menyukainya??

Aku sibuk memata-matai mereka.

Ai :”bagaimana menurutmu?? Apa hubungan mereka??” mencoba meminta pendapat Daiki.

Kesal.

Daiki tidur di bangku taman.

Bagaimana bisa di waktu seperti ini dia tidur.
Aku mencoba membangunkannya.

Ai :”daiki… iii…. Ariokaaa…aaa…..san!!! daiii… daichann…….”.

Tidak bangun.
Aku mencoba membangunkannya lagi dengan memain-mainkan rambutnya.

Ai :”shuuu.. shuuu…”, aku tiup-tiup rambutnya.

Masih belum bangun.

Aku pun pergi meninggalkannya.

Ai :”gomeeeeen, aku harus menyelamatkan Chii dari Dhe” dalam hatiku sembari memandang wajahnya.

Tapiiii…
Aku malah tidak langsung beranjak.
Kupandangi wajahnya.
Oh no!!!
Aku langsung pergi karena timbul hal-hal aneh difikiranku.

Langkahku berhenti lagi.
Seorang kakek terjatuh di depanku.
Mau apa lagi, aku harus menolongnya.

Ai :”daijoubu desuka??” tanyaku khawatir.

Someone : “daijoubu dayo.arigatou”

Ai :”em.”

Someone :” onamae wa??”

Ai :”ai desu.”

Someone :”watashitachi wa Johnny desu.”

Daiki datang menghampiri. Kenapa bisa mengikutiku lagi??

Daiki :”ee… ojiisan.”

Ai :”haa??”

Johnny-san :”domo” sapanya pada Daiki.

Daiki :”perkenalkan, ini kakekku, dia datang dari Eropa. ”

Ai :”Eropa??

Daiki :”Aku juga.”

Ai :”hee…”

Tidak sadar Chii sudah menghilang. Aku mengikhlaskan Chii pergi dengan Dhe.

*bersambung*



johnny kitagawa


part 1 part 2 part 3 part 5

0 komentar:

Post a Comment

everyone can comment here. Open ID,Livejournal,Wordpress, TypePad,AIM,Blogger.

Facebook , Twitter,Fupei,Plurk,etc.
(Choose an identity : Name/URL <= enter name and add your url)

If you don't have account, Choose an identity : Anonymous

and PUBLISH YOUR COMMENT.

no spamming.

Recent Comment