Friday, January 15, 2010

~DAISUKI~ Part 6 : I found you~[FINAL] [akhirnya bisa ngepost yg ini di blog]

Aku terbangun dari tidurku.

Ai :”hoamm..kenapa aku ada di sofa?? Heee….hika……..”

Hika yang sedang asik sarapan pun heran.

Hika :”nani?? Kau kaget kenapa aku disini?? ”

Ai :”iie. Sore wa….*nunjuk mangkuk yg di pegang hika*, makanan 2 bulan yang lalu aku beli, seharusnya sudah tidak layak dimakan, darimana kau mengambilnya??”

Hika :”dari kulkas, tapi masih enak”*lahap*

Ai :”baka mitai omae”*dalam hati*

Hika :”kau sudah sembuh?? Wajahmu masih pucat tuh. Makan ini”*menawarkan makanan dalam mangkuk*

Ai :”huuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhh

hhhhhhh”*geleng2*

Hika :”btw, kenapa kau tidak mengantar daiki ke bandara??”

Ai :”ha??”*shock*

Hika :”Inoo mengantar Daiki sekarang ke Bandara, Daiki akan kembali ke Eropa bersama kakeknya.. tadi aku di suruh Inoo menunggumu bangun, mereka buru-buru, padahal aku belum sarapan…”

Ai :”tidak penting kau sudah sarapan atau tidak…ayo!!” *menarik hika yang sudah hampir habis melahap sarapannya*

Hika :”chotto matte yo~ kau masih sakit, wajahmu pucat, sebaiknya jangan pergi”

Ai :”uruse!!! Kau ingin melanjutkan makan kan?”

Hika :”kenapa kau mau kesana??”

Ai :”ya menemui daiki..”

Hika :”naze????”

Ai :”etouuu….*terdiam*”.

Jantung berdetak saat pertanyaan itu dilontarkan. Perasaan apa ini?? Aku hanya bisa diam. Bibir membeku.

Aku dan hika menuju ke bandara.

Di lain tempat.

Di Club.

Chii mendapatkan sarapan paginya tersedia rapi di atas meja.
Tapi Chii tidak melihat Dhe di sekitar.

Chii :”kirei~” *memuji sarapannya yang tertata indah* *oalahh…hancur juganya tu makanan ampe perut.*

Chii melihat sekeliling sambil menikmati sarapannya.
Ada sebuah surat terletak dekat jendela kamar itu.

Dibacanya.
******************
Satu hal yang membuat Chii shock……..
“aku harus kembali , aku akan segera menikah dengan seorang pria, namanya yoshhi, dia orang yang sangat baik, aku sangat menyukainya. Maaf telah merepotkanmu. Sebenarnya kedatanganku kesini karena aku belum siap untuk menikah di usia ini, tapi aku tidak ingin mengecewakannya jadi aku kembali. Hontou sumimasen deshita.”

Chii langsung pergi setelah membaca surat itu…

Chii :”doko?????? Doko iku kimi?? Doko??? Ee.. bandara, ia bandara.”*kebingungan*

Chii pun menuju Bandara.

Di bandara.

Ai :”hika, hayaku yo~”

Hika :”laparrrrrrrr”

Ai :”haaahh…kawaisou~”

Hika :”eeeeeeeeeeeeeeeeee…………lihat!! Itu..itu..itu Chinen”

Ai :”Chii??”

Di bandara ini kami melihat Chii yang sedang sibuk mencari seseorang.

Ai :”Chii…………….”*teriak*

Chii tidak mendengar.

Hika :”dou??”

Ai :”biarlah.. dia sudah dewasa sekarang…”*kecewa*

Hika :”naruhodo~”

Ai :”sekarang kita cari Daiki, aku ingin bilang terimakasih padanya.”

Hika :”teriamkasih atau…….??”

Ai :”dou yo koto??”

Hika :”eeeeeeeeetouuuuuuu………betsu ni”

Ai :”ummm…”

Hika :”telpon Inoo aja.”

Ai :”akh ia, kenapa tidak terfikir dari tadi?? Ee.. aku tidak bawa handphone”

Hika :”ore mo~”

Ai :”haaaaaahhhhh………”

Hika :”aa’ Inoo…”

Inoo menghampiri kami.

Inoo :”yo! Kau sudah sembuh?? Masih pucat tuh.”

Ai :”mereka sudah pergi??”

Inoo :”un.”

Ai :”sou ka.”

Tidak disangka secepat ini. Padahal baru mengenal. Padahal aku sudah mulai menyukainya. Ingin bilang padanya. Daisuki~


Hika :”lapaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr”

Ai :”ayo pulang saja..”

Inoo :”matte ne,..”

Ai :”ha. Nande?”

Dia datang dari arah jam 3.
Aku memalingkan wajah.

Daiki :”aa.. kau sudah sembuh”

Ai :”daiiiiii…..kyaaaa~”

Aku pun yang tidak bisa menahan rasa senang ini langsung memeluknya dengan erat sampai-sampai kami jatuh ke lantai.

Ai :”gomen”

Daiki :”daijoubu”

Ai :”mengapa kembali??”

Daiki :”kembali??”

Ai :”bukankah tadi kau akan balik ke Eropa??”

Daiki :”iie. Aku hanya mengantar oji-san. Siapa yang bilang begitu?? ”

Ai :”hikaaaaaaaaaaaaaaa…………”*teriak*

Hika :”kyaaaaaaaaaaaaa~ Aku tidak tahu apa-apa….shiranai…….”*lari*

Ai :”makanya jangan ngomong sembarangan.”*marah-marah*

Hika :gomeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnn~”*sembunyi di belakang Inoo*

Inoo :”ahahhahahaaa~”

Hika :”laparrrrrrrrrrrrrrrr”*kriuk-kriuk*

Inoo :”ore mo~ aa… Chinen…”*menunjuk ke arah seseorang*

Hika :”chinen…”

Ai :”chii..”

Daiki :”chii?? kejar dia.”

Kami pun yang melhatnya bersamaan langsung mengejar.

Ai :”chineeeeeeeeeeen”*teriakku dalam keramaian*

Chinen akhirnya menoleh.

Chii :”neechan…”

Ai :”chii, kau kemana saja..”

Chii :”neechan..gomennasai”

Ai :”iie. Huh huh huh*menghela-hela nafas*, Otanjoubi omedetou~”

Chii :”neechan.. arigatou”*terharu*

Hika :”eh Inoo, Chii ulang tahun ya?” *bisik-bisik*

Inoo :”aku tidak ingat kalau hari ini..” *bisik-bisik*

Daiki :”aku tidak tau..”*diam-diam memasuki pembicaraan rahasia HikaNoo*

Hika :”Ayo kita ucapkan selamat.”

Minna :”omedetou~”*serentak HikaDaiNoo*

Chii :”arigatou niichan…”

Ai :etou, gomen, neechan tidak sempat memberimu hadiah, karena kau menghilang begitu saja…huhhff huhhff…*masih kecapean*”

Chii :”un. Daijoubu. Neechan, genki??”

Ai :”un”

Daiki :”wajahmu sangat pucat. Biarku gendong.”

Ai :”he??? ”*malu-malu mau*

Daiki :”ayo..”*membungkuk*

Akupun telah merasa nyaman berada di belakang tubuh hangatnya itu.
Tidak kulewatkan kesempatan ini.
Perasaan apa ini.

Hika :”lapaaaaaaaaaaaarrrrrrr”

Inoo :”ore mo.”

Hika :”un”

Daiki :”yasudah kita pulang saja.”

Ai :”un”

Chii :”chotto..”

Ai :”nande??”

Chii :”dhe…dhe pergi”*sedikit khawatir*

Ai :”kau dicampakkan??”*marah*

Chii :”shiranai…..”

Daiki :”kita pulang saja ya, chii..”*bujuknya*

Chii :”tapi Chii akan mencarinya dulu disini. Onegai~”

Dhe :”anouuuuuuuuuu”

Dhe datang tiba-tiba menghampiri kami. Dhe bersama dengan pamannya Akanishi dan seseorang yang tak dikenal.

Chii :”dhee..”

Dhe :”kenalkan… ini Yoshi….”

Chii menunduk dan terdiam.

Dhe :”chii”

Chii :”ikanaide..ikanaide”*mohonnya*

Dhe :”gomen.”

Chii :”ikanaide..”

Chii terus mengatakan hal itu. Jangan pergi ..jangan pergi…

Yoshi :”iku yo!

Dhe :”chotto ne..”

Chii :”ikanaide …onegai~”

Dhe :”daisuki dayo~ chii ga~hontou daisuki~”

Chii :”ha.”
Akanishi :”ha!”

Yoshi :”ha!...un.wakatta”

Dhe :”gomenasai~ minna gomen….”

Yoshi :”daijoubu yo~*memeluk dhe..*, yosha. Kami pergi dulu.”

Yoshi dan Akanishi-san pun pergi.

Dhe :”anouu… Ai.. hontou gomen, selama ini Chii tinggal bersama Dhe tanpa sepengetahuan Ai..”

Ai :”daiiiii…joubu~*sambil nepuk pundak dhe, padahal masih dalam posisi di gendong daiki* tapi kalian tidak melakukan hal yang tidak-tidak kan??”

Dhe :”un”

Ai :”okay”

Dhe :”arigatou neechan…”

Ai :”*senyum* hee?? Neechan?? Secara tidak langsung dia minta restu ”*dalam hati*

Kami pun keluar dari Bandara itu.

Berjalan di keramaian.

Daiki :”daisuki~”

Ai :”ha?? Nani?? ”*tidak dengar*

Daiki :”daisukiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii~”*jerit*

Ai :”sssssssssstttt*membungkam mulut Daiki*”

Daiki :”$!@~^!%&*^*^(#@%^Q”

Ai :” a a .. gomen” *melepaskan tangan yang membungkam mulut Daiki*, atashi mo daisuki dayo~”

Daiki :”arigatou.”

Kami berdua berjalan di belakang Hika dan Inoo yang buru-buru ingin pulang karena kelaparan.
Sedangkan Chii dan Dhe di belakang kami.

Chii :”ayo menikah.”

Dhe :”heee?????ini terlalu cepat. Dhe akan nunggu Chii lulus kuliah, lalu bekerja, lalu menikah, punya anak yang banyak..terusss…”

Chii :”ahahaha~ ”

Dhe :”ummm..tanjoubi omedetou.”

Chii :”arigatou~”*senyum bahagia*

Tiba-tiba yama datang.

Yama :”Inoo-niichan”

Inoo :”kenapa disini??”

Yama :”bukankah kau tadi SMS aku tuk datang kesini??”

Inoo :”itu beberapa jam yang lalu…”

Yama :”gomen, tadi aku mandi dulu lalu sarapan terus jalanan macet.”

Hika :”sarapan ya?? lapaaaaaaaarrrr”

Inoo :”kyaaaaaa~ ore mo……..”

Yama :”haaaaaahh……kawaisou ~”

Di dalam pesawat.
Akanishi dan Yoshi.

Akanishi :”kau yakin melepas Dhe??”

Yoshi :”untuk saat ini ia, kita akan kembali bukan?? Menjemput Dhe~”

ENDING

0 komentar:

Post a Comment

everyone can comment here. Open ID,Livejournal,Wordpress, TypePad,AIM,Blogger.

Facebook , Twitter,Fupei,Plurk,etc.
(Choose an identity : Name/URL <= enter name and add your url)

If you don't have account, Choose an identity : Anonymous

and PUBLISH YOUR COMMENT.

no spamming.

Recent Comment